Handball Pantai: Olahraga Tim yang Menarik di Atas Pasir
Handball pantai merupakan cabang olahraga tim yang dimainkan oleh dua regu beranggotakan empat pemain masing-masing. Tujuan utamanya adalah melemparkan bola ke dalam gawang lawan. Berbeda dengan handball konvensional, versi pantai ini dimainkan di lapangan pasir yang lebih kecil, jumlah pemain per tim lebih sedikit, dan aturan mainnya memiliki beberapa perbedaan signifikan.

Sejarah dan Perkembangan
Olahraga handball pantai pertama kali muncul di Italia pada era 1990-an, seiring dengan meledaknya popularitas voli pantai di negara tersebut. Pelatih handball Italia, Simonetta Montagni, mulai bereksperimen dengan cara mengadaptasi permainan handball tradisional ke lapangan berpasir. Tak lama kemudian, tepatnya tahun 1990, presiden baru Federasi Handball Italia melihat potensi besar dari ide ini dan memerintahkan para pelatihnya untuk menyusun seperangkat aturan resmi.
Dalam proses pembuatannya, tujuan utama adalah memanfaatkan banyaknya lapangan voli pantai yang tersedia untuk diubah menjadi arena handball pantai. Hal ini menyebabkan versi pantai olahraga ini dimainkan di lapangan yang jauh lebih kecil dan menggunakan area mencetak gol berbentuk persegi panjang, berbeda dengan bentuk setengah lingkaran yang digunakan dalam handball tradisional.
Seiring menyebarnya olahraga ini ke seluruh Eropa, handball pantai akhirnya sampai ke Amerika Selatan. Di benua inilah popularitasnya berkembang pesat, yang mengarah pada pembentukan Kelompok Kerja Federasi Handball Eropa pada tahun 1995. Hanya lima tahun kemudian, tepatnya tahun 2000, Kejuaraan Eropa Handball Pantai pertama digelar di Gaeta, Italia. Saat ini, olahraga ini berada di bawah pengawasan Federasi Handball Internasional.

Aturan dan Tata Cara Permainan
Ukuran Lapangan
Lapangan handball pantai memiliki panjang 27 meter dan lebar 12 meter (29,5 yard x 13 yard). Ukuran ini kurang dari setengah lapangan handball biasa yang berukuran 40 x 20 meter (131 x 65 kaki). Seperti yang bisa diduga, seluruh permukaan lapangan ini terbuat dari pasir.
Zona Permainan
Pada jarak 6 meter (19,5 kaki) di depan setiap gawang terdapat garis tembakan. Hanya kiper yang diizinkan berada di belakang garis ini, sementara pemain lawan harus menembak dari luar garis tersebut untuk mencetak gol. Ini berarti semua pemain (kecuali kiper) dibatasi pada zona 15 x 12 meter (49 x 39 kaki) di tengah lapangan.
Sistem Pertandingan
Pertandingan handball pantai menggunakan format best-of-three. Setiap “set” berlangsung selama sepuluh menit. Tim yang berhasil mencetak gol terbanyak dalam satu set akan memenangkan poin set. Jika kedua tim memenangkan satu set masing-masing, set ketiga dimainkan sebagai adu penalti, dengan kedua tim bergantian melakukan tembakan satu lawan satu ke gawang.
Peraturan Penting dalam Handball Pantai
- Pemain tidak boleh mengambil lebih dari tiga langkah tanpa mendribel atau mengoper bola kepada rekan setim
- Hanya kiper yang boleh memasuki kotak gol enam meter
- Pemain diizinkan menembak dari dalam kotak gol jika melemparkan bola saat melompat di udara dari luar garis
- Pemain hanya boleh menggunakan tangan untuk menyentuh bola (tidak boleh kaki atau kaki)
- Fisik berlebihan dalam bertahan tidak diperbolehkan
- Pemain bertahan tidak boleh menepis bola keluar dari tangan pemain
- Pemain tidak boleh mengoper bola kepada kiper mereka sendiri
- Terjadi turnover jika bola tergeletak di pasir selama lebih dari tiga detik
- Kiper dibebaskan dari aturan dribel saat berada dalam zona gawang mereka
- Jika kiper mencetak gol, nilainya 2 poin, satu poin lebih banyak dari gol normal
Sistem Penilaian
-
1 poin
– Tembakan normal melewati kiper -
2 poin
– Gol spektakuler dan mencolok -
2 poin
– Kiper mencetak gol -
2 poin
– Gol penalti 6 meter
Perbedaan Teknis dengan Handball Tradisional
Dribel merupakan bagian integral dari handball reguler. Mirip dengan basket, pemain harus memantulkan bola ke tanah sambil bergerak membawa bola. Namun, handball biasa mengizinkan pemain mengambil tiga langkah di antara dribel, yang berarti bola tidak berada di tanah sesering dalam basket.
Di handball pantai, lapangan berpasir membuat hampir mustahil untuk memantulkan bola, karena bola kehilangan semua momentum di atas pasir. Ini berarti dribel hampir tidak ada dalam versi permainan ini, mengakibatkan tim lebih banyak mengandalkan operan, bermanuver naik turun lapangan hampir seluruhnya dengan operan.
Peralatan yang Digunakan
-
Gawang:
Gawang yang digunakan dalam handball pantai berukuran sama dengan yang digunakan untuk handball tradisional standar. Ukurannya tiga meter (9,9 kaki) lebarnya dan dua meter (6,5 kaki) tingginya -
Bola:
Bola handball yang digunakan dalam handball pantai seringkali sama dengan yang digunakan dalam handball tradisional, dengan keliling 58–60 sentimeter (22-23 inci) dan berat sekitar 1 pon. Kadang-kadang, digunakan bola handball tahan air khusus
Penentuan Pemenang
Tim dinyatakan menang ketika berhasil mencetak poin terbanyak dalam dua dari tiga set yang dimainkan. Jika terjadi seri, tie break melibatkan kiper melemparkan bola kepada salah satu rekan setimnya yang berusaha mencetak gol satu lawan satu dengan kiper lawan.
Dengan handball pantai baru-baru ini ditampilkan dalam Olimpiade Remaja 2018, kemungkinan hanya masalah waktu sebelum Olimpiade sebenarnya mengikutinya. Sebelum tahun 2021 ketika kode berpakaian untuk divisi putri diubah, Federasi Handball Norwegia akan membayar denda kepada tim putri karena pelanggaran kode berpakaian. Ini dimulai dengan tim putri Norwegia, tetapi meningkat untuk tim mana pun di mana wanita bermain.