
TUJUAN FREESTYLE SKIING: Mengumpulkan poin terbanyak dengan melakukan berbagai aksi atraksi atau menjadi yang pertama mencapai garis finis (tergantung jenis event).
JUMLAH PEMAIN: 1-4 pemain
PERALATAN: Ski, tongkat ski, helm, pakaian ski, kacamata pelindung, sepatu bot, bantalan pelindung
JENIS PERMAINAN: Olahraga
AUDIENCE: 7+
IKHTISAR FREESTYLE SKIING
Freestyle skiing adalah olahraga Olimpiade Musim Dingin dan disiplin ski yang menampilkan beberapa event yang berfokus pada aksi akrobatik dan metode ski yang unik. Dalam beberapa hal, beberapa event freestyle skiing lebih mirip dengan snowboarding daripada ski, dengan event seperti cross, halfpipe, dan slopestyle sebagai contoh utamanya.
Freestyle skiing berevolusi dari ski akrobatik awal pada tahun 1930-an, yang kemudian berkembang menjadi aerial skiing. Pada tahun 1969, Waterville Valley Ski Area di New Hampshire membentuk program instruksional freestyle skiing pertama di dunia, sehingga resort tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran olahraga ini.
Pada tahun 1979, Federasi Ski Internasional secara resmi mengakui freestyle skiing, membawa serta sejumlah perubahan dan peraturan untuk membuat olahraga ini lebih aman. Hanya satu tahun kemudian, pada tahun 1980, Federasi menyelenggarakan turnamen freestyle skiing internasional pertama.
Pada tahun 1992, event mogul skiing secara resmi ditambahkan sebagai event medali Olimpiade di Olimpiade Musim Dingin, dan aerial skiing menyusul pada tahun 1994. Kedua event ini tetap ada dalam program Olimpiade sejak saat itu. Enam event kini menjadi bagian dari cabang freestyle skiing per 2023.

PERSIAPAN
PERALATAN FREESTYLE SKIING
PERALATAN:
- Ski: Desain ski berbeda-beda tergantung event.
- Tongkat Ski: Dua tongkat ski panjang yang membantu pemain ski untuk mempercepat, menyeimbangkan, dan berbelok.
- Helm: Helm dasar untuk melindungi kepala pemain ski jika terjadi jatuh atau tabrakan.
- Pakaian Ski: Pakaian ski khusus yang harus memungkinkan kemudahan bergerak tetapi tidak boleh terlalu ketat.
- Kacamata Pelindung: Untuk melindungi mata pemain ski dari salju dan bahaya lainnya, serta membantu penglihatan dengan mengurangi silau matahari di atas salju.
- Sepatu Bot: Desain bervariasi tergantung event.
- Bantalan Pelindung: Bantalan pelindung tubuh wajib dipakai untuk melindungi pemain ski dari jatuhan yang berbahaya. Bantalan di area tubuh lainnya juga disarankan tetapi tidak wajib.
CARA BERMAIN
PERMAINAN FREESTYLE SKIING
Di Olimpiade Musim Dingin, ada enam event freestyle skiing yang ditampilkan:
1. AERIAL
Versi modifikasi dari ski jumping di mana pemain ski melompat dari landasan dan melakukan serangkaian gerakan flip, putaran, dan manuver akrobatik lainnya sebelum mendarat dengan sempurna untuk memukau panel juri.
PENSKORAN:
Sebuah panel yang terdiri dari lima juri memberi nilai pada lompatan pemain ski berdasarkan tiga kategori:
- Udara (20%): Mempertimbangkan bentuk lompatan pemain ski serta ketinggian dan jarak lompatannya.
- Bentuk (50%): Bentuk keseluruhan pemain ski saat di udara, termasuk ketegangan tubuh, keseimbangan, mekanika, kontrol, dan waktu. Skor ini dimulai dari nilai maksimum berdasarkan rutinitas yang direncanakan pemain ski, dengan poin dikurangi untuk pelanggaran dalam bentuk atau teknik mereka.
- Pendaratan (30%): Juri mencari pendaratan yang terkendali dan anggun, idealnya di mana lutut dan tubuh bagian bawah menyerap sebagian besar dampak pendaratan dan tidak menyebabkan pinggul terlalu banyak menekuk.
Skor pemain ski di setiap kategori kemudian dikalikan dengan tingkat kesulitan rutinitas mereka sebelum dijumlahkan. Skor juri tertinggi dan terendah dihapus, dan tiga sisanya dirata-ratakan untuk skor akhir peserta. Dalam beberapa kompetisi, pemain ski memiliki dua percobaan lompatan, di mana skor dua lompatan mereka dijumlahkan.
2. MOGUL SKIING
Event menuruni bukit ini menampilkan pemain ski yang bermanuver di antara gundukan salju yang padat yang dikenal sebagai “mogul”. Treknya juga terdiri dari dua lompatan landasan bagi pemain ski untuk melakukan serangkaian aksi atraksi di udara.
PENSKORAN:
Event mogul dinilai berdasarkan beberapa faktor terkait teknik, kecepatan, dan atraksi. Ini termasuk:
- Belokan (60%): Skor teknis untuk seberapa baik pemain ski menavigasi mogul/gundukan salju di trek. Belokan harus ritmis dan terkendali namun tetap agresif.
- Udara (20%): Skor ini menilai atraksi pemain ski yang dilakukan di udara selama dua lompatan yang ada di trek. Skor udara pemain ski didasarkan pada bentuk dan tingkat kesulitan atraksi yang mereka lakukan.
- Kecepatan (20%): Pemain ski juga dinilai berdasarkan seberapa cepat mereka mencapai garis finis.
3. SKI CROSS
Berdasarkan event snowboard cross, ski cross menampilkan seri heat yang terdiri dari empat peserta yang saling balapan menuruni trek yang dilengkapi dengan belokan tajam, rintangan, dan lompatan.
PENSKORAN:
Karena ini adalah balapan, tujuan ski cross adalah menjadi yang pertama melintasi garis finis. Ski cross adalah satu-satunya event freestyle skiing yang menentukan pemenang hanya berdasarkan waktu finis. Karena sebagian besar balapan menampilkan heat yang terdiri dari empat pemain ski masing-masing, dua finisher teratas biasanya maju ke babak berikutnya. Di babak final, empat pemain ski final memperebutkan tiga medali.
4. BIG AIR
Setelah debut perdananya di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, big air skiing mengikuti prinsip yang sama dengan semua olahraga big air lainnya. Tujuannya adalah untuk melompat dari landasan besar dan melakukan atraksi yang rumit dan kompleks sebelum mendarat dengan sempurna. Ini dianggap sebagai olahraga ekstrem berisiko tinggi.
PENSKORAN:
Semua event big air—terlepas dari olahraganya—mengikuti kriteria penilaian yang sama. Setiap lompatan peserta diberi skor dari 1 hingga 100 berdasarkan empat elemen lompatan mereka:
- Tingkat Kesulitan: Tingkat kesulitan teknis dari putaran, flip, dan semua atraksi lainnya yang dilakukan selama lompatan.
- Eksekusi: Kontrol dan presisi dari trik yang dilakukan selama lompatan.
- Amplitudo: Jumlah ketinggian yang dicapai pemain ski selama lompatan mereka.
- Pendaratan: Jumlah kontrol yang dimiliki pemain ski saat mendarat dari lompatan mereka.
Pemain ski dengan lompatan bernilai tertinggi memenangkan event. Namun, penting untuk dicatat bahwa semua kompetisi big air menggunakan penskoran sebagai sarana untuk membandingkan peserta, bukan necessarily sebagai kritik yang tepat terhadap lompatan mereka.
5. HALFPIPE
Berdasarkan event halfpipe snowboarding, event ini menampilkan pemain ski yang secara bertahap menuruni “halfpipe” berbentuk U sambil menggunakan sisi lereng trek untuk melakukan beberapa lompatan dan atraksi selama penampilan mereka.
PENSKORAN:
Sama seperti di big air, event halfpipe dinilai dari 1 hingga 100 berdasarkan beberapa kriteria:
- Amplitudo: Besarnya ketinggian yang dicapai dan dipertahankan pemain ski sepanjang penampilannya.
- Tingkat Kesulitan: Tingkat kesulitan teknis dan tantangan dari berbagai atraksi yang dilakukan pemain ski sepanjang penampilannya.
- Variasi: Keragaman trik pemain ski dalam setiap penampilan adalah faktor penting dalam menentukan skor akhir mereka. Juri tidak ingin melihat rutinitas yang sama diulang.
- Eksekusi: Tingkat kontrol dan kelancaran yang dimiliki pemain ski saat melakukan atraksi mereka.
- Progresi: Kemampuan pemain ski untuk memperkenalkan trik dan urutan atraksi baru ke dalam rutinitas mereka yang tidak banyak dilakukan oleh pesaing lainnya.
6. SLOPESTYLE
Sekali lagi berdasarkan versi snowboarding-nya, slopestyle menggabungkan banyak elemen skateboarding, dengan masing-masing pemain ski menuruni trek dengan banyak landasan, rel, dan rintangan lainnya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai atraksi.
PENSKORAN:
Slopestyle menggunakan sistem penilaian yang sama persis dengan halfpipe, dengan panel juri menilai amplitudo, tingkat kesulitan, variasi, eksekusi, dan progresi dari setiap penampilan.
FREESTYLE SKIING VS SNOWBOARDING
Karena freestyle skiing dan snowboarding berbagi empat event yang sama (big air, cross, halfpipe, dan slopestyle), timbul pertanyaan tentang apa perbedaan utama antara kedua olahraga tersebut.
Pertama-tama, ski umumnya jauh lebih ramah untuk pemula daripada snowboard, karena ski lebih mirip berjalan daripada mengendarai papan dengan posisi menyamping. Namun, snowboard dianggap jauh lebih mudah untuk dikuasai, karena mengendalikan satu papan jauh lebih mudah daripada mencoba melakukan atraksi dengan dua ski yang bisa saling bertabrakan. Untuk alasan ini saja, yang juga menjadi alasan mengapa snowboard dikembangkan pada awalnya, banyak yang menganggap snowboard sebagai pilihan yang lebih baik dari kedua opsi tersebut untuk melakukan aksi dan trik. Namun demikian, ini bukan aturan universal, dan tidak ada aturan pasti yang berlaku untuk semua orang.
Namun, dengan segala pertimbangan, baik event freestyle skiing maupun snowboarding adalah olahraga yang sangat mirip.